Home » Wisata Kuliner di Surabaya Barat, Jangan Lupa Mencicipi Rujak Cingur Bu Rini

Wisata Kuliner di Surabaya Barat, Jangan Lupa Mencicipi Rujak Cingur Bu Rini

by 

Ilustrasi rujak cingur Surabaya. Foto: instagram @bundahaya_hawa

SURABAYAASIK-Jika ke Surabaya, tak lengkap rasanya tak menyantap rujak cingur. Kuliner khas Surabaya yang sudah melegenda. Ada banyak warung rujak cingur di Surabaya yang enak, salah satunya Rujak Cingur dan gado-gado Bu Rini Tandes di Surabaya Barat.

Kapan saja jika Anda ke Surabaya Barat, akan terasa kurang lengkap tanpa makan rujak cingur. Satu tempat yang bisa menjadi pilihan adalah Warung Bu Rini. Kombinasi irisan cingur dan berbagai sayuran tambahan lainnya dengan bumbu yang terbuat dari kacang petis menjadikan rujak cingur ini hadir dengan cita rasa gurih. Selain itu Bu Rini juga menyajikan menu menggoda lain berupa gado-gado. Menu ini berisi irisan dan berbagai jenis sayuran lainnya. Kunci dari menu ini adalah bumbu yang memiliki kelezatan tak kalah dengan menu-menu lain yang menggoda selera. Selain itu ada pula tahu tek dan rujak buah manis. Warung Bu Rini menjadi tempat yang ideal menikmati kekayaan cita rasa khas Surabaya.

Dikutip dari Wikipedia, Rujak cingur merupakan salah satu makanan tradisional dari Jawa Timur, terutama di daerah asalnya Surabaya. Menurut pegiat sejarah Kota Surabaya, keberadaan rujak cingur di Kota Surabaya berawal dari tahun 1930-an yang dibawa oleh pendatang dari Pulau Madura untuk bertahan hidup dengan berdagang kuliner yakni rujak cingur. Awalnya pedagang dari Madura menggunakan Petis ikan cakalang khas Madura, namun untuk menyesuaikan dengan lidah masyarakat Kota Surabaya yang mayoritas bersuku Jawa maka juga menggunakan petis udang.

Dalam bahasa Jawa , kata cingur berarti 'mulut' atau cengor dalam Bahasa Madura, hal ini merujuk pada bahan irisan hidung atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur atau blungkak dalam Bahasa Madura), bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendhoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, kemudian diberi potongan cingur. Jika tanpa cingur maka rujak ini disebut "rujak uleg" atau "rujak" saja.*