Bakmi Jogja Trunojoyo Surabaya. Foto: pergikuliner.com

SURABAYAASIK-Rekomendasi Bakmi Jawa enak di Surabaya kali ini datang dari  Bakmi Jogja Trunojoyo yang ada di  Jl. Tegalsari No. 47, Tegalsari, Surabaya. Banyak yang merasa terkesan dengan warung bakmi ini karena punya citarasa yang pas. pelanggannya pun datang dari beragam kalangan.

Dikutip dari Wikipedia, Bakmi jawa atau mi jawa adalah bakmi rebus yang dimasak dengan bumbu khas masakan Jawa dari Pulau Jawa, Indonesia. Kebanyakan bakmi Jawa adalah bakmi rebus, sehingga di luar negeri (Malaysia dan Singapura) bakmi Jawa ini dikenal dengan sebutana mee rebus, akan tetapi sebenarnya terdapat variasi mi goreng dari bakmi Jawa.

Mi dimasak di atas tungku tanah liat (anglo) dan api arang. Meskipun banyak pembeli yang memesan, juru masak tidak memasak semua pesanan dalam satu wajan besar, melainkan bahan dan bumbu diracik satu per satu. Pesanan dimasak satu porsi demi satu porsi di dalam wajan kecil. Ciri khas lainnya bakmi Jawa adalah penambahan suwiran daging ayam kampung dan telur bebek ke dalam masakan.

Bakmi Jawa banyak dijajakan di Yogyakarta dan kota-kota di Provinsi Jawa Tengah seperti Purwokerto, Karanganyar, Kebumen, Magelang, Semarang, Solo, dan kota kota lainnya. Kalurahan Piyaman, Kapanéwon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul merupakan tempat asal pedagang bakmi Jawa yang berdagang di berbagai kota besar di Indonesia.

Kini, warung bakmi Jawa tersebar di seantero negeri, termasuk di Surabaya. Salah satu yang kondang adalah Bakmi Jogja Trunojoyo yang ada di  Jl. Tegalsari No. 47, Tegalsari, Surabaya. Food blogger Surabaya Ika Novianti mengungkap kelebihan bakmi di sini. "Menunya enak semua, mulai dari bakmie gorengnya, nasi gorengnya, pisang gorengnya sampai ke kopi hitamnya aku sukaaa banget. Ada ronde nya juga lho sama wedang jahenya mantabz abiz gaiz," ujarnya di laman pergikuliner.com.

"Udah beberapa kali makan disini sama temen-temen kantor. Menu yang selalu aku pesen itu Bakmi Goreng nya, enak buangeettt! Dan rasanya konsisten, ga pernah ga enak," kata warga Surabaya, Sandra.*